Selasa, 31 Januari 2012

PAL Siap Membangun Kapal Perang

                                                                         foto: Kina

Industri strategis di dalam negeri telah berhasil membuktikan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem pertahanan (alutsista) nasional dengan dirampungkannya pembangunan dua unit kapal perang tipe Landing Platform Dock (LPD) oleh PT PAL Indonesia Surabaya, sebuah perusahaan galangan kapal nasional kebanggaan bangsa Indonesia.

Kapal perang jenis ini mampu mengangkut personil pasukan dalam  jumlah besar berikut kendaraan tempur seperti tank dan panser serta truk pengangkut pasukan. Biasanya kapal perang jenis ini digunakan untuk mendukung mobilisasi pasukan dan kendaraan tempur ke medan pertempuran. Dua unit kapal perang tipe LPD dengan dimensi panjang sekitar 122 meter itu merupakan pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia yang pengoperasiannya diserahkan kepada TNI Angkatan Laut.

Satu unit LPD 125 M telah diserahkan PT PAL kepada Kemenhan pada bulan Nopember 2010 lalu dan satu unit lagi diserahkan pada bulan Maret 2011 lalu.Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT PAL Budiharta mengatakan kedua unit kapal perang LPD 125 M itu oleh pemesannya, yaitu Kementerian Pertahanan Republik Indonesia diberinama KRI Banjarmasin yang diserahterimakan lebih dulu pada bulan Nopember 2010 dan KRI Banda Aceh yang serahterimanya dilakukan pada bulan Maret 2011 lalu.

                                                            foto: Kina
Kapal perang tipe LPD 125 M produksi PT PAL ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki kapal sejenis buatan negara lain atau galangan kapal lain di dunia. Keunggulan tersebut antara lain desain kapal yang 100% hasil karya anak bangsa dan disesuaikan dengan kondisi medan Indonesia serta dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Laut. Demikian juga dengan kemampuan teknis kapal dalam melakukan maneuver yang tidak kalah dengan kemampuan kapal sejenis buatan luar negeri.

Dalam sistem persenjataan kapal, PT PAL juga melakukan sejumlah inovasi antara lain dengan mengkombinasikan berbagai sistem persenjataan handal yang ada di dunia perkapalan dengan sistem persenjataan hasil karya cipta para ahli persenjataan di dalam negeri. Inovasi tersebut seringkali membuat pihak lawan dibuat terkejut karena kesulitan dalam menaksir kemampuan persenjataan kapal perang nasional itu.

Kapal perang tipe LPD 125 M memiliki panjang total sekitar 122 meter, panjang antar garis tegak sekitar 109,20 meter, lebar kapal sekitar 22 meter, kedalaman dek tank 6,7 meter, kedalaman dek truk 11,3 meter, dan displacement maksimum sekitar 7.300 ton. Dengan kemampuan melaju pada kecepatan maksimum sekitar 15 knot, kapal mampu berlayar non stop selama 30 hari dengan daya jelajah (berdasarkan pada kecepatan jelajah) sejauh 8.600 mil, sedangkan daya jelajah berdasarkan kecepatan operasi sekitar 10.000 mil.

Selain kapal perang LPD 125 M, PT PAL kini juga sedang mempersiapkan proyek pembuatan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) pesanan Kementerian Pertahanan RI sebanyak dua unit dalam waktu empat tahun. Kapal PKR 105 M ini rencananya akan diproduksi di PT PAL mulai tahun 2011 atas kerjasama dengan Damen Schelde dari Belanda. Sebelumnya Kementerian Pertahanan RI telah melakukan pembelian dua unit kapal tipe PKR ini dari Damen Schelde.

                                                 foto: Kina
Kemampuan PT PAL untuk membangun kapal perang sebetulnya sudah tidak perlu diragukan lagi mengingat pengalaman panjang perusahaan tersebut dalam membangun berbagai jenis kapal, termasuk kapal perang, kapal niaga, maupun kapal penumpang. Dalam pembangunan kapal perang, PT PAL bukan pertama kalinya mendapatkan pesanan untuk membangun kapal perang, khususnya dari Kementerian Pertahanan/TNI Angkatan Laut.

Sebelumnya PT PAL telah berhasil membangun 12 unit Fast Patrol Boat 57M untuk Kementerian Pertahanan RI. Kapal dengan panjang total 58,10 meter itu memiliki lebar 7,62 meter, Depth 4,75 meter, Draught 2,95 meter, Displacement (Full Load) 445 ton, Displacement (Half Load) 378 ton, kecepatan rata-rata 27 knot (maksimum 29,6 knot), kemampuan jelajah pada kecepatan 27 knot 2.200 mil, sedangkan kemampuan jelajah pada kecepatan 15 knot bisa sampai 6.000 mil.

PT PAL juga pernah membuat Fast Patrol Boat 28 M sebanyak dua unit atas pesanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan. Kapal patroli cepat yang dibuat dari bahan alumunium ini memiliki panjang total 28,16 meter, lebar 6,60 meter, Depth 3,90 meter, Draught 1,35 meter, Displacement full load 89,0 ton, Displacement half load 79,50 ton, kecepatan maksimum 40 knot. Kapal patroli cepat yang dapat mengangkut 7 orang personil itu memiliki kemampuan jelajah pada kecepatan 35 knot sampai 500 nautical miles.

Sementara itu, dalam pembangunan kapal niaga dan kapal penumpang PT PAL memiliki sederet pengalaman yang sangat membanggakan, mulai dari kapal berukuran kecil sampai kapal berukuran raksasa.Beberapa jenis kapal niaga dan kapal penumpang yang pernah dibangun PT PAL antara lain Chemical Tanker dengan bobot mati 6.500 DWT, Chemical Tanker 24.000 DWT, Cargo Vessel 18.500 DWT, Anchor Handling Tug Supply 5400 HP (pesanan PT Pertamina), Tanker 17.500 LTDW, Tanker 30.000 LTDW (pesanan PT Pertamina), Open Hatch Bulk Carrier 43.200 DWT, Star 50 (50.000 DWT pesanan Jerman dan Turki), Roro Ferry 300 Pax (kapal ferry roll on roll off atas pesanan pemerintah Timor Leste dengan kapasitas 300 penumpang), dan Passenger Ship Pax 500 (kapal penumpang berkapasitas 500 orang di luar 43 orang awak kapal).

Kemampuan galangan kapal nasional dalam membangun berbagai jenis kapal tersebut perlu menjadi perhatian para pengambil keputusan di tanah air, baik di kalangan pelaku usaha maupun di kalangan pemerintah, agar mereka dapat memanfaatkan kemampuan tersebut bagi sebesar-besarnya kepentingan ekonomi nasional.

Sumber: Kina Edisi 1 2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar