Selasa, 31 Januari 2012

Penembakan Pesawat Mata-Mata Tanpa Awak Milik AS

Penembakan Pesawat Mata-Mata Tanpa Awak Milik AS

RQ-170 Milik AS (Foto: AFP)
Awal Desember lalu, dunia dikejutkan dengan aksi Angkatan Bersenjata Iran yang berhasil menembak jatuh pesawat mata-mata siluman tanpa awak RQ-170 Sentinel milik Amerika Serikat.

Makin lama makin panas. Ini mungkin kalimat yang pas untuk menggambarkan hubungan antara Iran dengan AS. Padahal di masa lalu, ketika Shah Muhammad Reza Pahlevi masih berkuasa, Iran pernah menjalin hubungan mesra dengan Amerika Serikat. Tak hanya itu, Iran juga menjadi salah satu sekutu dekat AS di Timur Tengah. Kala itu, Negeri Paman Sam banyak memasok Iran dengan pesawat terbang buatannya, mulai dari A-4 SkyhawkF-4PhantomF-5 Tiger, F-14 Tomcat, dan C-130 Hercules.

Tetapi setelah terjadi Revolusi Islam yang juga menggulingkan kekuasaan Shah Muhammad Reza Pahlevi pada tahun 1979, hubungan harmonis itu berbalik 180 derajat alias berubah total. Iran seperti terlahir kembali tetapi bukan sebagai kawan melainkan sebagai lawan.

Disaat belum redanya ketegangan kedua negara terkait program nuklir Iran, lagi-lagi AS dibuat mati kutu oleh Angkatan Bersenjata Iran yang berhasil menembak jatuh pesawat mata-matanya. Peristiwa itu tepatnya terjadi di bagian timur wilayah negara itu yang berbatasan dengan Afghanistan dan Pakistan. Keberhasilan ini seolah menjadi aksi balas dendam Iran terhadap militer AS. Maklum  pada 2009 silam, militer AS terlebih dahulu menembak jatuh pesawat tak berawak Ababil-3 milik Iran yang terbang di atas wilayah Irak.

Menurut Media Iran,pesawat mata-mata siluman tanpa awak RQ-170 Sentinel yang ditembak jatuh tersebut tidak mengalami kerusakan berarti.Bahkan untuk memperkuat klaim jatuhnya pesawat itu,pada 5 Desember lalu, stasiun televisi Iran menayangkan videoRQ-170 yang berhasil mereka tangkap.Alasan penembakan tak lain karena pesawat itu memasuki wilayah Iran sejauh 250 km dari perbatasan.Aksi anyar pesawat mata-mata inimerupakan bagian dari program pengamatan untuk memetakan lokasi-lokasi fasilitas nuklir Iran.

RQ-170­—yang juga dijuluki sebagai Beast of Kandahar—merupakan pesawat mata-mata tak berawak buatan Lockheed Martin. Secara teknis, pesawat mata-mata ini memiliki panjang 4,5 meter, lebar 27 meter dan tinggi 1,84 meter. Salah satu kelebihannya adalah kemampuan mengelak dari deteksi radar musuh. Hal ini bisa terjadi karena pesawat ini sudah menggunakan teknologi stealth(siluman) alias tak kasat radar. AS sendiri sebenarnya sudah lama menggunakan RQ-170 di Afghanistan, tetapi pesawat ini baru terungkap oleh media pada tahun 2009 dan satu tahun kemudian diakui keberadaannya oleh Angkatan Udara AS.

Jika dilihat dari sosoknya, sekilas RQ-170 memiliki bentuk yang mirip denganpesawat pembom siluman B-2 Spirit yang juga buatan AS. Mulai dari bentuk badannya yang pipih dan bagian tengah badannya yang melengkung kian menambah kesan misterius pesawat satu ini.

Tentunya dengan jatuhnya pesawat ini ke tangan Iran membuat AS semakin waswas. Seperti kita tahu ada teknologi sensitif yang terkandung dalam RQ-170 yang tentunya bakal memperbesar peluang Iran untuk mendapatkan teknologi canggih pesawat tanpa awak yang selama ini dirahasiakan oleh AS. Apalagi Rusia dan Chinayang selama ini dikenal dekat dengan Iran, dilaporkan tertarik untuk mempelajari teknologi siluman yang terdapat pada pesawat itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar