Selasa, 31 Januari 2012

PT PAL Ekspansi Anjungan Minyak

KOMPAS/ NELI TRIANAIlustrasi; Pengeboran minyak lepas pantai.


JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAL Indonesia (Persero) tengah menuntaskan pembangunan well head platform atau dasar anjungan pengeboran minyak lepas pantai senilai Rp 130 miliar. Proyek yang dikerjakan di Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur, ini akan menjadi anjungan lepas pantai milik Santoz, perusahaan minyak dan gas Australia.
"Kami membangun platform-nya, dan mereka yang akan membeli peralatan pengeborannya. Jika proyek ini sukses, maka kami akan tawarkan ke KKKS (kontraktor kontrak kerjasama) minyak dan gas lain. Kan bukan Santoz aja di Indonesia," ujar Direktur Utama PAL Indonesia, Harsusanto, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (8/9/2011).
Menurut Harsusanto, keunggulan anjungan minyak yang dibangun PT PAL adalah pembuatannya yang dilakukan di dalam hangar. Selama ini, pembangunan semacam ini hanya dapat dilakukan oleh McDermot di Pulau Batam.
"Sebelumnya, kami sering membuat anjungan seperti ini, namun ini adalah proyek tercepat yang dapat kami kerjakan," ujarnya.
Saat ini, PT PAL berusaha untuk memenui peluang pasar yang sangat besar. Peluang pasar itu antara lain adanya kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan tahun 2009-2019 di Indonesia yang mencapai Rp 78 triliun, serta peningkatan kemampuan persenjataan itu sebesar Rp 5 triliun.
Selain itu, ada kebutuhan kapal niaga dengan adanya asas Cabotage (kewajiban menggunakan kapal berbendera Indonesia di perairan dalam negeri) senilai Rp 360 triliun. Ini memungkinkan karena kebutuhan kapal akan meningkat 2.142 unit kapal.
Ada juga kebutuhan perbaikan kapal-kapal di Indonesia yang diproyeksikan terus meningkat pada tahun 2015, mencapai volume 7 juta deadweight tonnage senilai Rp 2,05 triliun. Serta, potensi pasar di sektor minyak dan gas sebesar Rp 8,9 triliun (pada tahun 2011-2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar