Selasa, 31 Januari 2012
Ngotot Buru Leopard, TNI AD Dianggap Tantang SBY
INILAH.COM, Jakarta - Rencana pembelian 100 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A6 oleh TNI Angkatan Darat dinilai tidak sesuai dengan rencana pemerintah untuk pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
Menurut peneliti Ridep Institute Anton Ali Abas, keinginan itu telah bertentangan dengan beberapa pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam beberapa kesempatan yang selalu menekankan pentingnya pembangunan industri pertahanan.
"Pembelian tank Leopard ini tidak sesuai dengan perkataan SBY," ujar Anton di kantor Imparsial, Jumat (27/1/2012). Anton berpendapat daripada membeli tank Leopard ke Belanda, lebih baik anggarannya dialokasikan untuk pengembangan proyek dan pembuatan prototipe tank ringan dan medium oleh PT Pindad.
Dengan pembelian persenjataan bekas dari Belanda, kata Anton, tentu harapannya ada transfer teknologi. Tapi hal itu mustahil terjadi mengingat kondisi geografis dan infrastruktur Indonesia yang masih belum memadai.
"Dengan tank medium yang beratnya 32 ton saja jalanan Jakarta hancur, apalagi dengan beban tank Leopard 64 ton. Trus kalau jatuh di sawah pasti akan susah mengangkatnya. Lebih baik sediakan dulu infrastruktur yang bagus," katanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar