Jumat, 03 Februari 2012

Ahmadinejad-Castro Bertemu Selama 2 Jam Kuba adalah negara ketiga yang didatangi Ahmadinejad dalam tur Amerika Selatannya.

Mahmoud Ahmadinejad (kiri) bertemu Fidel Castro  





VIVAnews - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bertemu dengan Mantan Presiden Kuba Fidel Castro dalam turnya ke Amerika Latin pada Rabu pekan ini. Dalam pertemuan tersebut, keduanya saling bertukar pikiran soal peran dan ancaman dari Amerika Serikat.

Ditemui di bandara saat hendak bertolak dari Kuba menuju Ekuador, Kamis 12 Januari 2012, Ahmadinejad ditemani Presiden Kuba Raul Castro mengatakan senang melihat kondisi Fidel Castro yang masih sehat. "Saya senang melihat comandante sehat dan sangat prima," kata Ahmadinejad.

Raul mengatakan bahwa Ahmadinejad bertemu kakaknya, Fidel, selama dua jam pada Rabu. Fidel Castro sendiri mengundurkan diri pada 2006 karena sakit yang dideritanya. Saat ini, Fidel aktif menulis essay soal situasi yang tengah terjadi di seluruh dunia.

"Pertemuan itu membuktikan otak Fidel masih bekerja dengan baik," kata Raul.

Pada pertemuan dua jam tersebut, kata Raul, sebagian besar membicarakan konflik AS, Israel dan Iran. Fidel memperingatkan Ahmadinejad, konflik dengan AS dan Israel dapat mengarah kepada bencana nuklir.

Ahmadinejad menghargai dukungan Fidel, namun tidak khawatir akan terjadi bencana. Dia mengatakan bahwa Barat tidak akan berani menyerang Iran. Posisi ini tahun lalu juga pernah disampaikan oleh pemerintah Iran dalam sebuah pernyataan.

Baik Iran dan Kuba adalah dua negara bersahabat yang menjadi musuh bebuyutan AS. Kedua negara ini juga kerap dihantam sanksi oleh AS dan para sekutunya. Dalam pertemuan antara Ahmadinejad dengan Raul Castro, keduanya meneguhkan posisi mereka sebagai negara mitra dan memiliki posisi yang sama.

"Kami memiliki kesamaan di banyak hal. Kami akan selalu bersahabat satu sama lain," kata Ahmadinejad.

Kuba adalah negara ketiga di Amerika Latin yang dikunjungi Ahmadinejad dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, dia telah mengunjungi Venezuela dan Nikaragua. Setelah Kuba, Ekuador akan menjadi negara terakhir yang dia kunjungi.

Tiba di Ekuador, Ahmadinejad disambut hangat oleh Presiden Rafael Correa. Keduanya kemudian melakukan makan malam kenegaraan di istana presiden. Dalam pidato singkatnya di acara tersebut, Ahmadinejad mengatakan bahwa saat ini adalah eranya rakyat.
"Era imperialisme telah mati dan arogansi global telah dikalahkan. Era rakyat telah dimulai," kata dia.
• VIVAnews                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar