Jumat, 03 Februari 2012

Minyak Naik, Pemerintah Pantau Selat Hormuz Pemerintah telah memiliki cadangan fiskal dari berbagai sumber.

Selat Hormuz, jalur minyak dunia di Iran (Reuters/Xinhua)





VIVAnews- Pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak dunia khususnya dengan keadaan Selat Hormuz yang tengah memanas. Kondisi Selat Hormuz berpotensi menaikan harga minyak dunia yang akan memberi tekanan fiskal.

Menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, untuk mengantisipasi hal tersebut Indonesia telah memiliki dana cadangan resiko fiskal. Dana ini diperuntukan sebagai antisipasi perubahan asumsi yang telah diperkirakan.

Agus menjelaskan pemerintah memiliki cadangan fiskal Rp15 triliun, cadangan sosial Rp40 triliun, cadangan dalam bentuk subsidi non BBM sebesar Rp40 triliun, cadangan beras Rp2 triliun.

"Ini belum termasuk mencari pinjaman khusus untuk ketahanan pangan yang dimungkinkan Undang Undang," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 24 Januari 2012.

Pemerintah juga telah mempersiapkan rencana perubahan anggaran apabila terjadi perubahan asumsi yang tertuang dalam APBN-P nanti. "Kalau harga minyak tinggi dan itu berimplikasi kepada anggaran, kita akan ajukan APBN-P," tuturnya.

Selain dari sisi fiskal, tambahnya, pemerintah turut terus berupaya menggenjot sektor rill nasional apabila terjadi implikasi dari perubahan kondisi global.

"Kita mau meyakinkan riil sector kita bergerak dan meyakinkan ada social security bagi masyarakat kita khususnya yang miskin," terangnya.

Sumber : Vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar