Jumat, 03 Februari 2012

Komisi I Belum Sepakat Pembelian Pesawat Tanpa Awak

JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin membenarkan rencana pembelian Pesawat tanpa awak oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). Namun, pihaknya belum mengetahui ke negara apa Kemhan akan merencanakan pembelian pewasat tanpa awak tersebut.

Menurutnya, dalam rapat kebutuhan biaya Rp6,5 miliar (anggaran Angkatan Udara) salah satu itemnya adalah membeli pesawat tanpa awak, harganya belum diplot berapa, dan negaranya kabarnya dari Filipina.

“Kabarnya beli dari Filipina, padahal kita tahu negara itu belum punya produknya, dan banyak yang katakan itu punya Israel," ujar Tubagus kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2012). 

Karena itu, dia  berharap untuk memperjelas, komisi I perlu membicarakan ini dengan Kemenhan. "Mudah-mudahan minggu depan kita akan bicarakan Rp6,5 milliar itu akan beli apa saja,” jelas Tubagus. 

Seperti diketahui, pesawat tanpa awak milik Filipina yang diduga berasal dari Israel itu hampir sama dengan pesawat yang dibuat oleh Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Jika benar pihak Kemhan berencana beli pesawat Filipina yang berasal dari Israel itu, maka dipastikan Komisi I DPR akan menolak rencana itu.

"Teman-teman di komisi I sepertinya menolak mengapa beli pesawat tanpa awak dari Filipina, konon ITB sudah bisa dan kita tak punya hubungan dagang dan diplomatik dengan Israel dan akan kesulitan suku cadangnya,” jelasnya. 

Memang, kata Tubagus, pesawat tanpa awak itu penting digunakan untuk menjaga wilayah perbatasan, seperti Kalimantan, Papua dan lainnya, dengan kemampuan terbang 24 jam. 

Karena itu kalaupun berencana membeli pesawat jenis itu, sebaiknya buatan dalam negeri saja. Namun, jika nantinya tetap beli keluar negeri maka harus memiliki Transfer Of Technology (TOT). “Saya yakin anak-anak ITB bisa kok,” jelasnya.


Sumber:Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar