Jumat, 03 Februari 2012

PT DI Pernah Tawarkan Pesawat untuk Presiden, Tapi Ditolak

MedanBisnis-Jakarta. PT Dirgantara Indonesia pernah menawarkan pesawat yang bisa digunakan untuk keperluan presiden di dalam negeri. Namun tawaran itu ditolak karena pemerintah memilih pesawat yang lebih layak untuk rute jarak jauh.
"Kalau menawarkan secara lisan sudah pernah, tapi katanya ingin jet untuk jarak jauh," kata Direktur Aircraft Service PT DI, Budi Wuraskito, Rabu (25/1).

Menurut Budi, pihaknya juga kini tidak dilibatkan dalam modifikasi interior dan keamanan pesawat Boeing Business Jet 2 yang sudah dipesan pemerintah. Karena itu, dia tidak tahu menahu soal pengadaan tersebut.

"Tidak ada pelibatan," imbuhnya.

Sebenarnya, upaya membuat karya sekelas Boeing pernah dilakukan PT DI dengan berbagai riset yang telah dilakukan. Pesawat tersebut adalah N 2130. Namun karena krisis, proyek tersebut terpaksa dihentikan dan sampai saat ini tidak berlanjut.

Budi mengatakan, pesawat jenis CN yang dibuat PT DI, saat ini digunakan oleh beberapa negara untuk pesawat kepresidenan atau VVIP. Dia mencontohkan kepala negara yang menggunakan pesawat made in Indonesia diantaranya Korea Selatan, Malaysia, dan Pakistan.

"Bila untuk jarak tempuh dalam negeri masih bisa beroperasi untuk VVIP," jelas Budi.

Sekadar diketahui, proses serah terima pesawat Boeing Business Jet 2 sudah dilakukan. Pemerintah kini sedang menyusun interior dan sistem keamanan pesawat.
Sumber:Medanbisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar